Laman

Wednesday, 25 December 2013

Cara Instal dan Download Patch 2.05 Dapodik

Acakidul.blogspot.com -- Alhamudillah, akhirnya patch 2.05 Dapodik muncul juga berbarengan dengan waktu liburan semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Semoga kehadiran ini memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi sebagian besar operator sekolah dapodik yang gagal sinkronisasi.

File pacth 2.05 Dapodik dapat didownload melalui web resmi Info Pendataan Ditjen Dikdas via Dropbox. (Lihat gambar).

Untuk mendonwload file tersebut, Silakan klik gambar di bawah ini, lalu tunggu sebentar, klik skip ad, maka muncul tampilan seperti gambar di bawah ini, kemudian download.
http://adf.ly/b9Ezm





Beberapa fasilitas pada aplikasi 2.0.5 yaitu: 

  • versi 2.05 mengakomodir sinkronisasi tidak mengharuskan data invalid=0
  • pastikan data yg anda sinkronkan adalah data yg sudah terupdate, benar, lengkap dan valid "kualitas data sekolah anda di tangan anda sendiri"
  • PD dan PTK baru, dapat dipindahkan ke tabel utama secara manual tanpa melalui sync di versi 2.05
  • batas pengiriman sampai dengan pertengahan bulan februari 2014
  • perubahan yg terjadi di 2.05 optimasi/ mempercepat waktu sync, konsistensi/kesesuaian data, profil sekolah, mengatasi constraint failed, dll
    - penambahan referensi : jenis PTK , wilayah expired/pemekaran, tingkat pada jenjang SLB
  • untuk menjaga agar proses sinkronisasi berjalan lancar/berhasil maka di buatkan jadwal yang dapat kita sepakati bersama jadwal sync :
    • Senin : Kepulauan Sumatera
    • Selasa - Rabu : Kepulauan Jawa
    • Kamis : Kepulauan kalimantan
    • Jumat : Kepulauan Sulawesi
    • Sabtu : Kepulauan Papua
    • Minggu: Bebas seluruh wilayah
  • seluruh sekolah wajib mengupdate versi aplikasi menjadi patch 2.05 dan lakukan sinkronisasi meskipun pernah melakukan sync sebelumnya.
  • lengkapi dulu semester 1, jika sudah menginjak ke semester 2, pilih periode semester 2
  • tekan tombol lanjutan semester pada tabel rombel utk memunculkan kembali rombel-rombel yang ada di semester 1, beserta anggota rombelnya
  • jika ada kasus laptop/komputer anda bermasalah/hilang/rusak/dll, anda bisa mengambil data terakhir di server dengan cara login di manajemen pendataan sebagai sekolah atau kab/kota, pilih generate ulang prefill dan unduh, kemudian di registrasikan ke komputer yang lain.



 Langkah-langkah Patch 2.05

1. Download file patch 2.05 melalui gambar di atas
2. Instal patch 2.05 sampai berhasil
3. Buka aplikasi Dapodik
4. Refresh browser Anda dengan menekan ctrl + f5
5. Login di aplikasi, pastikan versi sudah berubah menjadi versi 2.05. Jika belum tekan kembali ctrl + f5
6. Lakukan validasi dan langsung lakukan sinkronisasi secara online. Dengan tujuan menaikan seluruh data yang di aplikasi ke server, meskipun masih ada data invalid dengan demikian posisi data di lokal (aplikasi) sama dengan di server.
7. Lanjutkan input data sampai dengan nol validasi untuk memastikan data sekolah Anda berkualitas kemudian sinkronisasi.

 acakidul.blogspot.com sudah berhasil instal pacth 2.05. ini buktinya!




Di pacth 2.05, siswa baru atau pindahan sudah bisa masuk tabel utama dengan cara klik nama siswa lalu pindahkan ke tabel utama, jangan lupa data siswa di edit atau diperbaiki sebelum dilakukan sinkronisasi.



Salam acakidul!

Friday, 22 November 2013

Cara Back Up Lokal Dapodikdas 2013

November 22, 2013 — Eko Prayudi
Dapodikdas 2013
Dalam aplikasi dapodikdas tentu kita sudah tahu bahwa aplikasi dapodikdas ini tidak disediakan fitur untuk membackup file data. resikonya bagaimana kalau nanti komputer / laptop kita kena virus? rusak atau tidak dapat diakses? Tentu ini akan menjadi masalah besar karena kita akan menginput ulang semua data yang sudah kita inputkan! Untuk mengatasi ini saya coba sharing bagaimana cara membackup data dapodikdas ini (cara ini support di semua windows)


Untuk membahas masalah ini biar tidak mengalami kebingungan saya akan bagi pembahasan ini menjadi 2 bagian yaitu cara backup dan cara merestor (mengembalikan data), jadi harap baca dengan sabar dan maaf kalau loadingnya menjadi sedikit lama karena didalam artikel ini berisi gambar-gambar.

Pembahasan Pertama cara Backup dapodikdas
1. anda tekan tombol windows bersamaan dengan tombol R (W+R)

2. setelah anda menekan tombol windows bersamaan dengan tombol R selanjutnya akan muncul tab search. pada kolom search tab tersebut anda ketikkan “services.msc” lalu klik OK
(lihat contoh gambar dibawah)
Untitled-1
3. setelah anda klik OK, maka selanjutnya akan muncul tab services. Coba anda cari file bertuliskan Dapodikdas.DB dan DapodikdasWebSrv kemudian klik, lalu hentikan aktivitas kedua file tersebut dengan mengklik tombol Stop.


Dapodikdas.DB => klik stop
DapodikdasWebSrv => klik stop
Untitled-2
4. Setelah anda mengklik stop (menghentikan aktifitas) kedua file tersebut,
Anda masuk ke sistem C => Program file => Dapodikdas. Lalu anda Copy folder Dataweb dan Data base kemudian paste / simpan kedua folder itu ke flasdisk atau sistem D maupun E

Untitled-3


Untuk ini tahap Backup anda sudah selesai.

Cara restor (mengembalikan data) di dapodikdas
setelah anda membackup data seperti cara diatas selanjutnya anda pasti bertanya2 bagaimana cara mengembalikan data dapodikdas yang sudah kita backup tersebut. silahkan ikuti langkah-langkahnya

1. klik tombol windows + R lalu pada kotak search ketikkan “services.msc”.
kemudian matikan dua file DapodikdasDB dan DapodikdasSrv dengan mengklik tombol stop
(Lihat cara 1, 2 dan 3 dipembahasan Cara membackup dapodikdas diatas).

2. Setelah anda menghentikan aktivitas dua file DapodikdasDB dan DapodikdasSrv,
lalu anda buka kembali hasil backup dapodikdas anda (yaitu folder database dan dataweb di flasdiks) lalu pastekan kedua folder tersebut di Sistem C => Program file => Dapodikdas

Untitled-4
3. Setelah anda melakukan tahap 2 diatas, selanjutnya anda jalankan kembali dua file DapodikdasDB dan DapodikdasSrv.
caranya yaitu :
Klik tombol windows + R lalu pada kotak search ketikkan “services.msc”. Kemudian hidupkan dua file DapodikdasDB dan DapodikdasSrv dengan mengklik tombol “Star atau play atau dll tergantung masing2 windows yang anda gunakan, intinya kedua file DapodikdasDB dan DapodikdasSrv itu dijalankan / diaktifkan kembali gitu lah.
Untitled-5


Catatan: Jika anda tidak mengaktifkan kembali dua file DapodikdasDB dan DapodikdasSrv maka anda tidak akan bisa mengakses Dapodikdas, karna kedua file ini sangat berpengaruh

4. Sekarang coba login dapodikdas anda dan lihat hasilnya. (hasilnya berhasil karena cara ini sudah saya praktekkan sendiri)

Selamat Mencoba.Salam Acakidul.

Cara Sukses Sinkronisasi Dapodikdas 2013 Versi Acakidul.Blogspot.com





Sudah memasuki minggu ketiga bulan Nopember belum ada tanda-tanda kemudahan saat sinkronisasi data dapodikdas 2013. rata-rata jika melakukan sinkronisasi belum pada tahapan komparasi data sudah ada reply bahwa sinkronisasi Dapodikdas Constraint Failed, yah cukup membingungkan sampai kapan Para operator harus menunggu, karena hanya ada jawaban sabar dan tunggu akan perkembangan aplikasi yang bakal akan ada penyempurnaan pada pacth 2.0.4 yang tim pengembang pusat sedang dan tengah akan memperbaiki hal ini.

Sampai beberapa kali penulis melakukan sinkronisasi data namun jawaban sama jangan-jangan untuk menambahkan PTK dan PD baru tiap kali sync pasti jawabnya Constraint Failed mau ngadu kemana lagi rata-rata temen Operator lain juga punya hal yang sama.


sampai suatu hari penulis coba melakukan backup data pada dapodikdas 2013. mencoba berpetualang akan aplikasi ini dan tak salah sync saya bisa sukses walau belum bisa menambahkan PD dan PTK baru namun setidaknya bisa menembus sukses sync melewati tahapan komparisasi.




Setelah berulang kali uninstal aplikasi akhirnya berhasil juga, alhamdulillah…

kalau mau berbagi mungkin bisa bermanfaat bagi kawan-kawan operator namun saya bukan menjamin sepenuhnya akan sukses, tapi coba bercerita akan kesuksesan saya melakukan sync pada aplikasi dapodikdas 2013 atau sedikit .


Berdoa


1. Backup Data agar aman hasil kerja bapak/ibu, kalau belum tau cara Backup data lihat disini tips nya


2. Uninstal aplikasi dapodikdas 2013 anda dan restart serta coba instal lagi dengan mengembalikan data yang telah di backup tadi.


3. Lakukan sync pada saat jam sepi atau tidak sibuk atau pula pengguna internet di dunia maya terutama pada jam para OPS tidur, seperti jam 4 pagi, jam 3 pagi.






Hanya tiga hal tersebut yang dilakukan penulis meski berusaha seraya berdoa mencoba-dan mencoba lagi dan berulang kali melakukan uninstal aplikasi hampir putus asa namun jangan putus asa sambil menunggu sempurna nya aplikasi dapodikdas 2013 ini.


Cara Mengatasi Gagal Sinkronisasi Constraint Failed pada Aplikasi Dapodikdas


Aplikasi Dapodikdas 2013 berbeda dengan aplikasi sebelumnya. Aplikasi tahun ini mungkin sedikit membingungkan operator sekolah, terutama saat mau melakukan sinkronisasi data ke server pusat.

Saya pun demikian, mengalami kebingungan karena saat melakukan sinkronisasi, sinkronisasi gagal contraint failed, seperti gambar di bawah ini :






Kegagalan tersebut membuat saya harus mencari solusi. Solusi yang ditawarkan di salah satu group dapodik (maaf- belum saya praktekan, karena saya belum 100% selesai). 
langkah-langkahnya seperti di bawah ini :


Bagi yang gagal karena constraint failed bisa dibuka log errornya di :


C:\Program Files\Dapodikdas\dataweb\synch\systemlog
disitu ada 2 file yaitu errors_db dan log_proses bisa dikirimkan file tersebut ke syncdapodik@gmail.com
dengan memberi keterangan
versi database :
versi aplikasi :


File yang Anda kirimkan akan membantu dalam pengembangan aplikasi.
Sebelum data valid, perbaiki invalidnya dulu, kemudian validasi, jika validasi 0 (nol) maka lakukan sinkronisasi.


Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian. Acakidul.blogspot.com


Thursday, 14 November 2013

Cek NUPTK baru melalui Nuptk.Kemdikbud.Go.Id!!!

Assalamu'alaikum sahabat Acakidul. Masih ingat bukan dengan layanan Padamu Negeri, suatu layanan dari BPSDMPK-PMP Kemdikbud yang mewajibkan kepada semua pemilik NUPTK untuk melakukan VerVal NUPTK atau melakukan pemutakhiran data NUPTK yang terintegrasi dengan pengisian Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Selain VerVal NUPTK, Padamu Negeri juga memberikan layanan Registrasi PTK. Registrasi PTK ditujukan untuk PTK yang belum memiliki NUPTK untuk mengajukan penerbitan NUPTK baru secara mandiri yang juga terintegrasi dengan EDS.
Walaupun secara resmi kegiatan verval NUPTK telah dinyatakan berakhir sejak tanggal 30 September 2013, namun program dan layanan Padamu Negeri masih terus berlanjut dengan beberapa kebijakan baru. Hal ini untuk mengakomodir rekan PTK yang belum melakukan verval terutama rekan PTK dibawah naungan Kemenag, sehingga saat ini pun kegiatan verval dan registrasi masih dapat dilakukan. Bagi PTK yang sudah menyelesaikan verval, maka secara otomatis status NUPTK sudah Resmi Terdaftar di BPSDMPK-PMP Kemdikbud.
Melalui layanan Padamu Negeri pula, dibuka kesempatan kepada PTK untuk dapat mendaftarkan dan memperoleh NUPTK baru. Proses pengajuan NUPTK baru, dimulai dengan melakukan registrasi PTK untuk mendapatkan nomor PegID kemudian melakukan prosedur verval yaitu mengisi EDS dan mengisi data rinci hingga mendapatkan bintang 4. Setelah mendapatkan bintang 4, PTK dapat melakukan Pengajuan NUPTK melalui Dinas Pendidikan diteruskan ke LPMP Daerah setempat, tentunya dengan mengindahkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Kemudian LPMP akan memberikan persetujuan penerbitan NUPTK jika PTK telah memenuhi syarat.
Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya NUPTK baru sudah diterbitkan. Untuk mengecek NUPTK baru dapat dilakukan melalui laman Padamu Negeri. Memang, alamat website Padamu Negeri yang sering berganti, dan terkesan kurang resmi. Ada beberapa alamat link situs atau URL yang dapat dikunjungi untuk membuka halaman Padamu Negeri, yaitu http://118.98.222.83/, http://bpsdmpk.kemdikbud.go.id/padamu/ atauhttp://nuptk.kemdikbud.go.id/ sedangkan alamat http://padamu.kemdikbud.go.id/ disinyalir sudah tidak aktif.
Halaman Padamu Negeri saat ini berubah menjadi halaman Pencarian PTK. Di halaman ini kita dapat dengan mudah mencari data PTK dengan cara memasukkan NUPTK/Nama/PegID dan Kota Tempat Tugasnya. Kita juga dapat mengecek status PTK dalam 1 sekolah berdasarkan NPSN. Berikut ini cara mudah mengecek NUPTK, baik NUPTK lama maupun NUPTK baru


- Untuk mengecek status penerbitan NUPTK baru, masukkan PegID dan masukkan kota/kabupaten tempat tugas anda dan klik Cari Data .

- Maka akan tampil hasil pencarian PTK berdasarkan PegID,

- Jika pengajuan NUPTK sudah disetujui, maka akan tampil NUPTK baru.

- Untuk pencarian berdasarkan NUPTK, hanya tinggal masukkan NUPTK atau nama lengkap PTK dan klik cari data

- Untuk pencarian data PTK berdasarkan NPSN, tinggal memasukkan NPSN sekolah dan klik cari data, maka akan tampil semua PTK di sekolah tersebut.

Tidak begitu sulitkan ...halaman pencarian ini nantinya akan berguna bagi semua PTK yang ingin mengetahui NUPTK sebagai informasi kelengkapan administrasi PTK termasuk keperluan pendataan sekolah dan kegiatan lain.
Semoga bermanfaat, Salam Acakidul!!! Acakidul.blogspot.com

Thursday, 7 November 2013

Tip Sehat Untuk Para Pelajar!

Tip Sehat Untuk Para Pelajar! tentu saja harus diketahui dan diterapkan demi kepentingan sendiri.
Apabila Anda ingin optimal dan belajar dengan baik di sekolah, tentu saja harus mengambil tindakan ekstra untuk dapat menjaga kesehatan tubuh.
Hal ini tentu saja bukan hanya bermanfaat untuk melakukan kegiatan di sekolah, tetapi juga untuk beraktivitas di luar sekolah, misalnya untuk bermain bersama dengan teman-teman, dan sebagainya.
Maka dari itu, kita harus menerapkan tips sehat ini untuk menjaga kesehatan tubuh sehari-hari yang dapat menunjang segala aktivitas yang kita jalani.
Tips sehat untuk para pelajar dan siswa tersebut diantaranya adalah :
Rutin sarapan pagi
Banyak sekali para pelajar yang sering melewatkan sarapan pagi mereka karena berbagai alasan, seperti terlambat bangun tidur, dan lain sebagainya.
Sebuah penelitian pun menunjukkan, bahwa dengan tidak menyantap sarapan pagi, bisa menurunkan pencapaian prestasi. Apabila tak ada waktu untuk duduk dan menikmati makan pagi di meja makan, kita bisa mengambil buah, kacang-kacangan, dan juga jus atau susu.
Konsumsi makanan berkalsium
Para pelajar yang masih berusia di bawah 20 tahun ini juga harus banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium untuk membangun cadangan kalsium yang terdapat di dalam tubuh untuk dapat mencegah osteoporosis atau keropos tulang di hari tua.
Jika Anda tidak menyukai susu, bisa mengonsumsi keju yang rendah lemak, sayur-sayuran hijau, ataupun yoghurt.
Tidur yang cukup
Tidur nyenyak dengan waktu yang cukup sekurang-kurangnya 8 jam per hari merupakan sebuah bagian dari gaya hidup sehat. Untuk itu, sebisa mungkin terapkanlah waktu tidur yang cukup supaya bisa memberikan waktu istirahat bagi tubuh dan pikiran Anda.
Selain itu, jika sedang libur di hari Minggu atau hari besar lainnya, usahakanlah untuk dapat tidur siang supaya tubuh Anda selalu dalam kondisi sehat dan fit setiap harinya.
Kurangi menyantap fast food
Pada saat sekarang ini, memang sudah banyak sekali rumah makan yang menyajikan berbagai sajian fast food seperti pizza, ayam goreng, kentang goreng, dan sebagainya.
Tentu saja Anda boleh mengonsumsi makanan tersebut, tapi usahakanlah jangan terlalu sering. Anda juga harus berhati-hati dengan fast food yang banyak mengandung lemak tinggi dan kadar kolesterol.
Minum air putih secukupnya
Seperti yang kita ketahui, para ahli sudah menyarankan kita untuk mengonsumsi 2 liter air perharinya. Tubuh manusia memang membutuhkan sedikitnya 8 gelas air dalam satu hari.
Apabila Anda melakukan aktivitas lain dan berolahraga yang banyak menguras tenaga, tentu saja Anda membutuhkan takaran yang lebih.
Untuk para pelajar, bawalah botol air mineral setiap harinya ke sekolah. Jangan biasakan meminum soft drink, karena tidak baik bagi kesehatan Anda.
Makan dengan teratur
Tips sehat bagi pelajar yang utama adalah dengan makan teratur setiap harinya. Pada setiap sekolah, pastinya memiliki jadwal istirahat ataupun makan siang. Sebisa mungkin jangan menunda-nunda waktu makan Anda, karena berisiko dapat menimbulkan penyakit maag.
Rajin berolahraga
Setiap orang pasti memerlukan olahraga, begitu juga dengan para pelajar yang harus rutin melakukan workout. Berolahragalah dengan meregangkan bagian otot dan persendian sampai mengeluarkan keringat.
Minimal kita harus berolahraga minimal selama 30 menit setiap harinya. Dengan berolahraga rutin, dapat mempertahankan energy dan kebugaran tubuh Anda. Selain itu, juga dapat menghindarkan diri dari penyakit dan virus yang bisa saja menyerang tubuh.
Semoga tips sehat untuk pelajar dan siswa di atas bisa mewujudkan keinginan kita untuk tetap dalam kondisi sehat demi mengejar impian di masa depan.
Salam Acakidul!

Monday, 28 October 2013

32 contoh model pembelajaran interaktif beserta langkah-langkah pembelajarannya.


Assalamualaikum, wr. wb. rekan Acakidul!!! Kali ini saya akan berbagi tidak hanya 1 tapi 32 contoh model pembelajaran interaktif beserta langkah-langkah pembelajarannya. Bagi sebagian guru mungkin sudah tidak asing dengan jenis-jenis model pembelajaran. Namun, apakah model-model pembelajaran itu sudah pernah diterapkan di kelas?. Ya, pembelajaran memang ada baiknya dilakukan bervariasi, agar tidak timbul kejenuhan dan materi pelajaran lebih mudah diterima oleh siswa. Ada beberapa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas.  Berikut ini saya berikan 32 jenis model pembelajaran interaktif beserta langkah-langkah pembelajarannya, anda mungkin bisa memilih dan mencobanya disesuaikan dengan materi pelajaran ...

1.    EXAMPLES NON EXAMPLES Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD Langkah-langkah :•    Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran•    Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP•    Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar•    Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas•    Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya•    Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai•    Kesimpulan.


2.    PICTURE AND PICTURELangkah-langkah :•    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai•    Menyajikan materi sebagai pengantar•    Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi•    Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis•    Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut•    Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai•    Kesimpulan/rangkuman.


3.    NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor, Spencer Kagan, 1992)Langkah-langkah :•    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor•    Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya•    Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya•    Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka•    Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain•    Kesimpulan.


4.    COOPERATIVE SCRIPT (Dansereau Cs., 1985)Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajariLangkah-langkah :•    Guru membagi siswa untuk berpasangan•    Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan•    Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar•    Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.    Sementara pendengar :-    Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap-    Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya•    Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.•    Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru•    Penutup.


5.    KEPALA BERNOMOR STRUKTUR  (Modifikasi Dari Number Heads)Langkah-langkah :1.    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor2.    Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap tugas yang berangkaiMisalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya6.    Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka7.    Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain8.    Kesimpulan.


6.    STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)Langkah-langkah :1.    Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)2.    Guru menyajikan pelajaran3.    Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.4.    Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu5.    Memberi evaluasi6.    Kesimpulan.


7.    JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)Langkah-langkah :1.    Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim2.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda3.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan4.    Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka5.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh6.    Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi7.    Guru memberi evaluasi8.    Penutup 


8.    PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)Langkah-langkah :1.    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.2.    Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)3.    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.4.    Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya5.    Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.


9.    ARTIKULASILangkah-langkah :1.    Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai2.    Guru menyajikan materi sebagaimana biasa3.    Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang4.    Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya5.    Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya6.    Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa7.    Kesimpulan/penutup


10.    MIND MAPPINGSangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawabanLangkah-langkah :1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai2.    Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban3.    Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang4.    Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi5.    Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru6.    Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
Itulah 10 dari 32 jenis model pembelajaran yang dilengkapi dengan langkah-langkahnya, untuk melihat jenis model pembelajaran yang lain, silakan download dengan mengklik pada CONTOH MODEL PEMBELAJARAN di bawah ini...


11. MAKE - A MATCH (Mencari Pasangan, Lorna Curran, 1994)
12. THINK PAIR AND SHARE
13. DEBATE
14. ROLE PLAYING
15. GROUP INVESTIGATION
16. TALKING STICK
17. BERTUKAR PASANGAN
18. SNOWBALL THROWING
19. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
20. COURSE REVIEW HORAY
21. DEMONSTRATION
22. EXPLICIT INSTRUCTION
23. COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
24. INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE (LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)
25. TEBAK KATA
26. CONCEPT SENTENCE
27. COMPLETE SENTENCE
28. TIME TOKEN ARENDS 1998
29. PAIR CHEKS SPENCER KAGEN 1993
30. KELILING KELOMPOK
31. TARI BAMBU
32. DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) SPENCER KAGAN 1992



Semoga Bermanfaat, Salam Acakidul!!!

25 contoh model pembelajaran cooperative learning

Assalamu'alaikum rekan Acakidul!!!
 Melanjutkan artikel tentang  kali ini Acakidul berikan 25 contoh model pembelajaran cooperative learning atau model pembelajaran kooperatif.  Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menerapkan beberapa model pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas dan materi yang diajarkan. Model Pembelajaran yang efektif untuk diterapkan di kelas adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning mengacu pada metode pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam satu kelompok kecil, saling membantu dalam belajar. Dalam Pembelajaran kooperatif siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda satu sama lain. 
Dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning ini mampu merangsang dan menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 6 orang siswa. Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara bekerjasama (cooperative). 

Berikut ini contoh model pembelajaran kooperatif dengan beberapa tipe yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas

1. STAD (Student Teams Achievement Division)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa dikelompokkan ke dalam kelompok kecil yang disebut tim. Kemudian seluruh kelas diberikan presentasi materi pelajaran. Siswa kemudian diberikan tes. Nilai-nilai individu digabungkan menjadi nilai tim. Pada model pembelajaran kooperatif tipe ini walaupun siswa dites secara individual, siswa tetap dipacu untuk bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan prestasi timnya. Bila pertama kali digunakan di kelas anda, maka ada baiknya guru terlebih dahulu memperkenalkan model pembelajaran kooperatif STAD ini kepada siswa. 

2. Round Table atau Rally Table

Untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Round table atau Rally Table ini guru dapat memberikan sebuah kategori tertentu kepada siswa, misalnya kata-kata yang dimulai dengan huruf “a”. Selanjutnya mintalah siswa bergantian menuliskan satu kata secara bergiliran.

3. TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction)

Tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini sebenarnya adalah penggabungan dari pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual. Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, siswa mengikuti tingkatan yang bersifat individual berdasarkan tes penempatan, dan kemudian dapat maju ke tahapan selanjutnya berdasarkan tingkat kecepatannya belajar. Jadi, setiap anggota kelompok sebenarnya belajar unit-unit materi pelajaran yang berbeda. Rekan sekelompok akan memeriksa hasil pekerjaan rekan sekelompok lainnya dan memberikan bantuan jika diperlukan. Tes kemudian diberikan diakhir unit tanpa bantuan teman sekelompoknya dan diberikan skor. Lalu setiap minggu guru akan menjumlahkan total unit materi yang diselesaikan suatu kelompok dan memberikan sertifikat atau penghargaan bila mereka berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan, dan beberapa poin tambahan untuk kelompok yang anggotanya mendapat nilai sempurna. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini adalah karena siswa bertanggungjawab untuk memeriksa pekerjaan rekannya yang lain, maka guru mempunyai waktu yang lebih banyak untuk membantu kelompok-kelompok kecil yang menemuai banyak hambatan dalam belajar yang merupakan kumpulan dari anggota-anggota kelompok yang berada pada tingkatan unit materi pelajaran yang sama. Banyak penelitian melaporkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini sangat efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.


4. Jigsaw

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001). Tujuan diciptakannya tipe model pembelajaran kooperatif Jigsaw ini adalah untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap belajarnya sendiri dan juga belajar anggota kelompoknya yang lain. Mereka diminta mempelajari materi yang akan menjadi tanggungjawabnya, karena selain untuk dirinya, ia juga harus mengajarkan materi itu kepada anggota kelompoknya yang lain. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini ketergantungan antara siswa sangat tinggi. Setiap siswa dalam model pembelajaran kooperatif ini adalah anggota dari dua kelompok, yaitu (1) kelompok asal (home group) dan (2) kelompok ahli (expert group). Kelompok asal dibentuk dengan anggota yang heterogen. Di kelompok asal ini mereka akan membagi tugas untuk mempelajari suatu topik. Setelah semua anggota kelompok asal memperoleh tugas masing-masing, mereka akan meninggalkan kelompok asal untuk membentuk kelompok ahli. Kelompok ahli adalah kelompok yang terbentuk dari anggota-anggota kelompok yang mempunyai tugas mempelajari sebuah topik yang sama (berdasarkan kesepakatan mereka di kelompok asal). Setelah mempelajari topik tersebut di kelompok ahli, mereka akan kembali ke kelompok asal mereka masing-masing dan saling mengajarkan topik yang menjadi tanggungjawab mereka ke anggota kelompok lainnya secara bergantian.

5. Tim Jigsaw

Untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, tugaskan setiap siswa pada setiap kelompok untuk mempelajari seperempat halaman dari bacaan atau teks pada mata pelajaran apa saja misalnya PKn, atau seperempat bagian dari sebuah topik yang harus mereka pelajari atau ingat. Setelah setiap siswa tadi menyelesaikan pembelajarannya dan kemudian saling mengajarkan/menjelaskan tentang materi yang menjadi tugasnya atau saling bekerjasama untuk membentuk sebuah kesatuan materi yang utuh saat mereka menyelesaikan sebuah tugas atau teka-teki.

6. Jigsaw II

Tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini adalah modifikasi dari tipe Jigsaw. Jigsaw II dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1980 di mana semua anggota kelompok asal mempelajari satu topik yang sama, hanya saja masing-masing anggota difokuskan untuk mendalami bagian-bagian tertentu dari topik itu. Setiap anggota kelompok asal harus menjadi ahli dalam bagian topik yang mereka dalami. Seperti Jigsaw, di tipe Jigsaw II ini mereka juga harus mengajarkan keahliannya pada anggota kelompok asalnya yang lain secara bergantian.

7. Reverse Jigsaw (Kebalikan Jigsaw)

Tipe model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan oleh Timothy Hedeen (2003). Perbedaanya dengan tipe Jigsaw adalah, bila pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw anggota kelompok ahli hanya mengajarkan keahliannya kepada anggota kelompok asal, maka pada model pembelajaran kooperatif reverse jigsaw ini, siswa-siswa dari kelompok ahli mengajarkan keahlian mereka (materi yang mereka pelajari atau dalami) kepada seluruh kelas.

8. NHT (Numbered Heads Together) – Kepala Bernomor Bersama

Pada modelpembelajaran kooperatif tipe NHT, minta siswa untuk menomori diri mereka masing dalam kelompoknya mulai dari 1 hingga 4. Ajukan sebuah pertanyaan dan beri batasan waktu tertentu untuk menjawabnya. Siswa yang mengangkat tangan jika bisa menjawa pertanyaan guru tersebut. Guru menyebut suatu angka (antara 1 sampai 4) dan meminta seluruh siswa dari semua kelompok dengan nomor tersebut menjawab pertanyaan tadi. Guru menandai siswa-siswa yang menjawab benar dan memperkaya pemahaman siswa tentang jawaban pertanyaan itu melalui diskusi.

9. TGT (Team Game Tournament)

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT mirip dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tetapi bedanya hanya pada kuis yang digantikan dengan turnamen mingguan (Slavin, 1994). Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa-siswa saling berkompetisi dengan siswa dari kelompok lain agar dapat memberikan kontribusi poin bagi kelompoknya. Suatu prosedur tertentu digunakan untuk membuat permainan atau turnamen berjalan secara adil. Penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

10. Three-Step Interview (Wawancara Tiga Langkah)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe three-step interview (disebut juga three problem-solving) dilakukan 3 langkah untuk memecahkan masalah. Pada langkah pertama guru menyampaikan isu yang dapat memunculkan beragam opini, kemudian mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada seluruh siswa di kelas. Langkah kedua, siswa secara berpasangan bermain peran sebagai pewawancara dan orang yang diwawancarai. Kemudian, di langkah yang ketiga, setelah wawancara pertama dilakukan maka pasangan bertukar peran: pewawancara berperan sebagai orang yang diwawancarai dan sebaliknya orang yang tadi mewawancarai menjadi orang yang diwawancarai. Setelah semua pasangan telah bertukar peran, selanjutnya setiap pasangan dapat membagikan atau mempresentasikan hasil wawancara mereka kepada seluruh kelas secara bergiliran. Tipe model pembelajaran kooperatif ini (three-step interview) ini efektif untuk mengajarkan siswa problem solving (pemecahan masalah).

11. Three-Minute Review (Reviu Tiga Langkah)

Model pembelajaran kooperatif tipe three-step review efektif untuk digunakan saat guru berhenti pada saat-saat tertentu selama sebuah diskusi atau presentasi berlangsung, dan mengajak siswa mereviu apa yang telah mereka ungkapkan saat diskusi di dalam kelompok mereka. Siswa-siswa dalam kelompok-kelompok itu dapat bertanya untuk mengklarifikasi kepada anggota lainnya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anggota lain. Misalnya setelah diskusi tentang proses-proses kompleks yang terjadi di dalam tubuh manusia misalnya pencernaan makanan, siswa dapat membentuk kelompok-kelompok dan mereviu proses diskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengklarifikasi.

12. GI (Group Investigation)

Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Langkah-langkah pembelajaran pada model pemelajaran GI sebagai  berikut : 1) Guru  membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen, 2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan, 3) Guru  memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk memanggil  materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya, 4) Masing-masing kelompok membahas materi tugaas secara  kooperatif dalam kelompoknya, 5) Setelah selesai, masing-masing  kelompok yang diwakili ketua kelompok  atau salah  satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya, 6) Kelompok lain  dapat memberikan tanggapan  terhadap hasil pembahasannya, 7) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila  terjadi kesalahan  konsep dan memberikan kesimpulan, 8)Evaluasi.


13. Marry Go Round 

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Keliling Kelompok (Go Around) ini memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain dalam pemecahan suatu permasalahan. Pembelajaran kooperatif tipe keliling kelompok merupakan cara yang efektif untuk mengubah pola diskusi di dalam kelas yang akan mengaktifkan setiap anggota kelompok. Dimana penerapannya dimulai dari pertama sekali siswa membentuk kelompoknya masing-masing, kemudian masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk mempelajari materi yang akan dibahas. Sebelumnya guru telah mempersiapkan pertanyaan yang sesuai dengan indikator (satu buah karton dibuat satu pertanyaan) ditempel di dinding kelas (depan, samping, belakang) dengan jarak tertentu. Setiap kelompok berdiri di depan kertas kartonnya masing-masing, Guru menentukan waktu untuk memulai menulis, Siswa cukup mengisi satu jawaban dengan waktu yang ditentukan guru, Seterusnya tiap kelompok bergilir mengisi jawaban menurut arah jarum jam, dan begitu seterusnya. akhir semua kegiatan diadakan diskusi kelas dan tanya jawab.

14. Reciprocal Teaching (Pengajaran Timbal Balik)

Model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching (pengajaran timbal balik) dikembangkan oleh Brown & Paliscar (1982). Pengajaran timbal balik atau reciprocal teaching ini juga merupakan sebuah model pembelajaran kooperatif yang meminta siswa untuk membentuk pasangan-pasangan saat berpartisipasi dalam sebuah dialog (percakapan atau diskusi) mengenai sebuah teks (bahan bacaan). Setiap anggota pasangan akanbergantian membaca teks dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menerima dan memperoleh umpan balik (feedback). Model pembelajaran tipe reciprocal teaching ini memungkinkan siswa untuk melatih dan menggunakan teknik-teknik metakognitif seperti mengklarifikasi, bertanya, memprediksi, dan menyimpulkan. Model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching ini dikembangkan atas dasar bahwa siswa dapat belajar secara efektif dari siswa lainnya. Baca artikel yang lebih rinci tentang model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching (pengajaran timbal balik).

15. CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)

Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading composition) adalah sebuah model pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan keterampilan-keterampilan berbahasa lainnya baik pada jenjang pendidikan tinggi maupun jenjang dasar. Pada tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini siswa tidak hanya mendapat kesempatan belajar melalui presentasi langsung oleh guru tentang keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi (naskah). CIRC dikembangkan untuk menyokong pendekatan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran bahasa yang disebut “kelompok membaca berbasis keterampilan”. Pada model pembelajaran CIRC ini siswa berpasang-pasangan di dalam kelompoknya. Ketika guru sedang membantu sebuah kelompok-membaca (reading group), pasangan-pasangan saling mengajari satu sama lain bagaimana “membaca-bermakna” dan keterampilan menulis melalui teknik reciprocal (timbal balik). Mereka diminta untuk saling bantu untuk menunjukkan aktivitas pengembangan keterampilan dasar berbahasa (misalnya membaca bersuara (oral reading), menebak konteks bacaan, mengemukakan pertanyaan terkait bacaan, menyimpulkan, meringkas, menulis sebuah komposisi berdasarkan sebuah cerita, hingga merevisi sebuah komposisi). Setelah itu, buku kumpulan komposisi hasil kelompok dipublikasikan pada akhir proses pembelajaran. Semua kelompok (tim) kemudian diberikan penghargaan atas upaya mereka dalam belajar dan menyelesaikan tugas membaca dan menulis.

16. The Williams

Tipe model pembelajaran kooperatif The Williams mengajak siswa melakukan kolaborasi untuk menjawab sebuah pertanyaan besar yang merupakan sebuah tujuan pembelajaran. Pada model pembelajaran ini siswa dikelompok-kelompoknya secara heterogen seperti pada tipe STAD. Kemudian setiap kelompok diberikan pertanyaan yang berbeda-beda dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

17. TPS (Think Pairs Share)

Model pembelajaran kooperatif tipe TPS (think pairs share) mulanya dikembangkan oleh Frank T. Lyman (1981). Tipe model pembelajaran kooperatif ini memungkinkan setiap anggota pasangan siswa untuk berkontemplasi terhadap sebuah pertanyaan yang diajukan. Setelah diberikan waktu yang cukup mereka selanjutnya diminta untuk mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan tadi (hasil kontemplasi) dengan pasangannya masing-masing. Setelah diskusi dengan pasangan selesai, guru kemudian mengumpulkan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan tersebut dari seluruh kelas.

18. TPC (Think Pairs Check)

Model pembelajaran kooperatif tipe think pairs-check adalah modifikasi dari tipe think pairs share, di mana penekanan pembelajaran ada pada saat mereka diminta untuk saling cek jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan guru saat berada dalam pasangan.

19. TPW (Think Pairs Write)

Tipe model pembelajaran kooperatif TPW (Think Pairs Write) juga merupakan variasi dari model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pairs Share). Penekanan model pembelajaran kooperatif tipe ini adalah setelah mereka berpasangan, mereka diminta untuk menuliskan jawaban atau tanggapan terhadappertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif tipe TPW ini sangat cocok untuk pelajaran menulis.

20. Tea Party (Pesta Minum Teh)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe tea party, siswa membentuk dua lingkaran konsentris atau dua barisan di mana siswa saling berhadapan satu sama lain. Guru mengajukan sebuah pertanyaan (pada bidang mata pelajaran apa saja) dan kemudian siswa mendiskusikan jawabannya dengan siswa yang berhadapanan dengannya. Setelah satu menit, baris terluar atau lingkaran terluar bergerak searah jarum jamsehingga akan berhadapan dengan pasangan yang baru. Guru kemudian mengajukan pertanyaan kedua untuk mereka diskusikan. Langkah-langkah seperti ini terus dilanjutkan hingga guru selesai mengajukan 5 atau lebih pertanyaan untuk didiskusikan. Untuk sedikit variasi dapat pula  siswa diminta menuliskan pertanyaan-pertanyaan pada kartu-kartu untuk catatan nanti bila diadakan tes.

21. Write Around (Menulis Berputar)

Model pembelajaran kooperatif tipe write around ini cocok digunakan untuk menulis kreatif atau untuk menulis simpulan. Pertama-tama guru memberikan sebuah kalimat pembuka (contohnya: Bila kamu akan berulang tahun, maka kamu akan meminta hadiah berupa...). Mintalah semua siswa dalam setiap kelompok untuk menyelesaikan kalimat tersebut. Selanjutnya mereka ia menyerahkan kertas berisi tulisannya tersebut ke sebelah kanan, dan membaca kertas lain yang mereka terima setelah diserahkan oleh kelompok lain, kemudian menambahkan satu kalimat lagi. Setelah beberapa kali putaran, maka akan diperoleh 4 buah cerita atau tulisan (bila di kelas dibentuk 4 kelompok). Selanjutnya beri waktu bagi mereka untuk membuat sebuah kesimpulan dan atau mengedit bagian-bagian tertentu, kemudian membagi cerita atau simpulan itu dengan seluruh kelas. Write around adalah modifikasi dari model pembelajaran kooperatif go around.

22. Round Robin Brainstorming atau Rally Robin

Contoh pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Round Robin Brainstorming misalnya : berikan sebuah kategori (misalnya “nama-nama provinsi di Indonesia) untuk didiskusikan. Mintalah siswa bergantian untuk menyebutkan item-item yang termasuk ke dalam kategori tersebut.

23. LT (Learning Together)

Orang yang pertama kali mengembangkan jenis model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (Belajar Bersama) ini adalah David johnson dan Roger Johnson di Universitas Minnesota pada tahun 1999. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, siswa dibentuk oleh 4 – 5 orang siswa yang heterogen untuk mengerjakan sebuah lembar tugas. Setiap kelompok hanya diberikan satu lembar kerja. Mereka kemudian diberikan pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Pada model pembelajaran Kooperatif dengan variasi seperti Learning Together ini, setiap kelompok diarahkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan untuk membangun kekompakan kelompok terlebih dahulu dan diskusi tentang bagaimana sebaiknya mereka bekerjasama dalam kelompok.

24. Student Team Learning (STL - Kelompok Belajar Siswa)

Model pembelajaran kooperatif tipe student team learning ini dikembangkan di John Hopkins University – Amerika Serikat. Lebih dari separuh penelitian tentang pembelajaran kooperatif di sana menggunakan student team learning. Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif yang satu ini sama saja dengan model pembelajaran kooperatif yang lain yaitu adanya ide dasar bahwa siswa harus bekerjasama dan turut bertanggungjawab terhadap pembelajaran siswa lainnya yang merupakan anggota kelompoknya. Pada tipe STL ini penekanannya adalah bahwa setiap kelompok harus belajar sebagai sebuah tim. Ada 3 konsep sentral pada model pembelajaran kooperatif tipe STL ini, yaitu: (1) penghargaan terhadap kelompok; (2) akuntabilitas individual; (3) kesempatan yang sama untuk memperoleh kesuksesan. Pada sebuah kelas yang menerapkan model pembelajaran ini, setiap kelompok dapat memperoleh penghargaan apabila mereka berhasil melampaui ktiteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Akuntabilitas individual bermakna bahwa kesuksesan sebuah kelompok bergantung pada pembelajaran yang dilakukan oleh setiap individu anggotanya. Pada model pembelajaran tipe STL, setiap siswa baik dari kelompok atas, menengah, atau bawah dapat memberikan kontribusi yang sama bagi kesuksesan kelompoknya, karena skor mereka dihitung berdasarkan skor peningkatan dari pembelajaran mereka sebelumnya.

25. Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif two stay two stray ini sebenarnya dapat dibuat variasinya, yaitu berkaitan dengan jumlah siswa yang tinggal di kelompoknya dan yang berpencar ke kelompok lain. Misalnya: (1) one stay three stray (satu tinggal tiga berpencar); dan (2) three stay one stray (tiga tinggal satu berpencar). Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan (1990). Dengan struktur kelompok kooperatif seperti tipe two stay two stray ini dapat memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain.

Demikianlah 25 contoh model pembelajaran kooperatif untuk guru, semoga bermanfaat, dan salam Acakidul!!!