Laman

Monday, 28 October 2013

32 contoh model pembelajaran interaktif beserta langkah-langkah pembelajarannya.


Assalamualaikum, wr. wb. rekan Acakidul!!! Kali ini saya akan berbagi tidak hanya 1 tapi 32 contoh model pembelajaran interaktif beserta langkah-langkah pembelajarannya. Bagi sebagian guru mungkin sudah tidak asing dengan jenis-jenis model pembelajaran. Namun, apakah model-model pembelajaran itu sudah pernah diterapkan di kelas?. Ya, pembelajaran memang ada baiknya dilakukan bervariasi, agar tidak timbul kejenuhan dan materi pelajaran lebih mudah diterima oleh siswa. Ada beberapa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas.  Berikut ini saya berikan 32 jenis model pembelajaran interaktif beserta langkah-langkah pembelajarannya, anda mungkin bisa memilih dan mencobanya disesuaikan dengan materi pelajaran ...

1.    EXAMPLES NON EXAMPLES Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD Langkah-langkah :•    Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran•    Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP•    Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar•    Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas•    Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya•    Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai•    Kesimpulan.


2.    PICTURE AND PICTURELangkah-langkah :•    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai•    Menyajikan materi sebagai pengantar•    Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi•    Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis•    Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut•    Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai•    Kesimpulan/rangkuman.


3.    NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor, Spencer Kagan, 1992)Langkah-langkah :•    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor•    Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya•    Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya•    Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka•    Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain•    Kesimpulan.


4.    COOPERATIVE SCRIPT (Dansereau Cs., 1985)Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajariLangkah-langkah :•    Guru membagi siswa untuk berpasangan•    Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan•    Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar•    Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.    Sementara pendengar :-    Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap-    Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya•    Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.•    Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru•    Penutup.


5.    KEPALA BERNOMOR STRUKTUR  (Modifikasi Dari Number Heads)Langkah-langkah :1.    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor2.    Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap tugas yang berangkaiMisalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya6.    Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka7.    Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain8.    Kesimpulan.


6.    STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)Langkah-langkah :1.    Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)2.    Guru menyajikan pelajaran3.    Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.4.    Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu5.    Memberi evaluasi6.    Kesimpulan.


7.    JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)Langkah-langkah :1.    Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim2.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda3.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan4.    Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka5.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh6.    Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi7.    Guru memberi evaluasi8.    Penutup 


8.    PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)Langkah-langkah :1.    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.2.    Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)3.    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.4.    Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya5.    Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.


9.    ARTIKULASILangkah-langkah :1.    Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai2.    Guru menyajikan materi sebagaimana biasa3.    Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang4.    Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya5.    Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya6.    Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa7.    Kesimpulan/penutup


10.    MIND MAPPINGSangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawabanLangkah-langkah :1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai2.    Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban3.    Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang4.    Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi5.    Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru6.    Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
Itulah 10 dari 32 jenis model pembelajaran yang dilengkapi dengan langkah-langkahnya, untuk melihat jenis model pembelajaran yang lain, silakan download dengan mengklik pada CONTOH MODEL PEMBELAJARAN di bawah ini...


11. MAKE - A MATCH (Mencari Pasangan, Lorna Curran, 1994)
12. THINK PAIR AND SHARE
13. DEBATE
14. ROLE PLAYING
15. GROUP INVESTIGATION
16. TALKING STICK
17. BERTUKAR PASANGAN
18. SNOWBALL THROWING
19. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
20. COURSE REVIEW HORAY
21. DEMONSTRATION
22. EXPLICIT INSTRUCTION
23. COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
24. INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE (LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)
25. TEBAK KATA
26. CONCEPT SENTENCE
27. COMPLETE SENTENCE
28. TIME TOKEN ARENDS 1998
29. PAIR CHEKS SPENCER KAGEN 1993
30. KELILING KELOMPOK
31. TARI BAMBU
32. DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) SPENCER KAGAN 1992



Semoga Bermanfaat, Salam Acakidul!!!

25 contoh model pembelajaran cooperative learning

Assalamu'alaikum rekan Acakidul!!!
 Melanjutkan artikel tentang  kali ini Acakidul berikan 25 contoh model pembelajaran cooperative learning atau model pembelajaran kooperatif.  Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menerapkan beberapa model pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas dan materi yang diajarkan. Model Pembelajaran yang efektif untuk diterapkan di kelas adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning mengacu pada metode pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam satu kelompok kecil, saling membantu dalam belajar. Dalam Pembelajaran kooperatif siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda satu sama lain. 
Dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning ini mampu merangsang dan menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 6 orang siswa. Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara bekerjasama (cooperative). 

Berikut ini contoh model pembelajaran kooperatif dengan beberapa tipe yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas

1. STAD (Student Teams Achievement Division)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa dikelompokkan ke dalam kelompok kecil yang disebut tim. Kemudian seluruh kelas diberikan presentasi materi pelajaran. Siswa kemudian diberikan tes. Nilai-nilai individu digabungkan menjadi nilai tim. Pada model pembelajaran kooperatif tipe ini walaupun siswa dites secara individual, siswa tetap dipacu untuk bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan prestasi timnya. Bila pertama kali digunakan di kelas anda, maka ada baiknya guru terlebih dahulu memperkenalkan model pembelajaran kooperatif STAD ini kepada siswa. 

2. Round Table atau Rally Table

Untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Round table atau Rally Table ini guru dapat memberikan sebuah kategori tertentu kepada siswa, misalnya kata-kata yang dimulai dengan huruf “a”. Selanjutnya mintalah siswa bergantian menuliskan satu kata secara bergiliran.

3. TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction)

Tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini sebenarnya adalah penggabungan dari pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual. Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, siswa mengikuti tingkatan yang bersifat individual berdasarkan tes penempatan, dan kemudian dapat maju ke tahapan selanjutnya berdasarkan tingkat kecepatannya belajar. Jadi, setiap anggota kelompok sebenarnya belajar unit-unit materi pelajaran yang berbeda. Rekan sekelompok akan memeriksa hasil pekerjaan rekan sekelompok lainnya dan memberikan bantuan jika diperlukan. Tes kemudian diberikan diakhir unit tanpa bantuan teman sekelompoknya dan diberikan skor. Lalu setiap minggu guru akan menjumlahkan total unit materi yang diselesaikan suatu kelompok dan memberikan sertifikat atau penghargaan bila mereka berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan, dan beberapa poin tambahan untuk kelompok yang anggotanya mendapat nilai sempurna. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini adalah karena siswa bertanggungjawab untuk memeriksa pekerjaan rekannya yang lain, maka guru mempunyai waktu yang lebih banyak untuk membantu kelompok-kelompok kecil yang menemuai banyak hambatan dalam belajar yang merupakan kumpulan dari anggota-anggota kelompok yang berada pada tingkatan unit materi pelajaran yang sama. Banyak penelitian melaporkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini sangat efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.


4. Jigsaw

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001). Tujuan diciptakannya tipe model pembelajaran kooperatif Jigsaw ini adalah untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap belajarnya sendiri dan juga belajar anggota kelompoknya yang lain. Mereka diminta mempelajari materi yang akan menjadi tanggungjawabnya, karena selain untuk dirinya, ia juga harus mengajarkan materi itu kepada anggota kelompoknya yang lain. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini ketergantungan antara siswa sangat tinggi. Setiap siswa dalam model pembelajaran kooperatif ini adalah anggota dari dua kelompok, yaitu (1) kelompok asal (home group) dan (2) kelompok ahli (expert group). Kelompok asal dibentuk dengan anggota yang heterogen. Di kelompok asal ini mereka akan membagi tugas untuk mempelajari suatu topik. Setelah semua anggota kelompok asal memperoleh tugas masing-masing, mereka akan meninggalkan kelompok asal untuk membentuk kelompok ahli. Kelompok ahli adalah kelompok yang terbentuk dari anggota-anggota kelompok yang mempunyai tugas mempelajari sebuah topik yang sama (berdasarkan kesepakatan mereka di kelompok asal). Setelah mempelajari topik tersebut di kelompok ahli, mereka akan kembali ke kelompok asal mereka masing-masing dan saling mengajarkan topik yang menjadi tanggungjawab mereka ke anggota kelompok lainnya secara bergantian.

5. Tim Jigsaw

Untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, tugaskan setiap siswa pada setiap kelompok untuk mempelajari seperempat halaman dari bacaan atau teks pada mata pelajaran apa saja misalnya PKn, atau seperempat bagian dari sebuah topik yang harus mereka pelajari atau ingat. Setelah setiap siswa tadi menyelesaikan pembelajarannya dan kemudian saling mengajarkan/menjelaskan tentang materi yang menjadi tugasnya atau saling bekerjasama untuk membentuk sebuah kesatuan materi yang utuh saat mereka menyelesaikan sebuah tugas atau teka-teki.

6. Jigsaw II

Tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini adalah modifikasi dari tipe Jigsaw. Jigsaw II dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1980 di mana semua anggota kelompok asal mempelajari satu topik yang sama, hanya saja masing-masing anggota difokuskan untuk mendalami bagian-bagian tertentu dari topik itu. Setiap anggota kelompok asal harus menjadi ahli dalam bagian topik yang mereka dalami. Seperti Jigsaw, di tipe Jigsaw II ini mereka juga harus mengajarkan keahliannya pada anggota kelompok asalnya yang lain secara bergantian.

7. Reverse Jigsaw (Kebalikan Jigsaw)

Tipe model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan oleh Timothy Hedeen (2003). Perbedaanya dengan tipe Jigsaw adalah, bila pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw anggota kelompok ahli hanya mengajarkan keahliannya kepada anggota kelompok asal, maka pada model pembelajaran kooperatif reverse jigsaw ini, siswa-siswa dari kelompok ahli mengajarkan keahlian mereka (materi yang mereka pelajari atau dalami) kepada seluruh kelas.

8. NHT (Numbered Heads Together) – Kepala Bernomor Bersama

Pada modelpembelajaran kooperatif tipe NHT, minta siswa untuk menomori diri mereka masing dalam kelompoknya mulai dari 1 hingga 4. Ajukan sebuah pertanyaan dan beri batasan waktu tertentu untuk menjawabnya. Siswa yang mengangkat tangan jika bisa menjawa pertanyaan guru tersebut. Guru menyebut suatu angka (antara 1 sampai 4) dan meminta seluruh siswa dari semua kelompok dengan nomor tersebut menjawab pertanyaan tadi. Guru menandai siswa-siswa yang menjawab benar dan memperkaya pemahaman siswa tentang jawaban pertanyaan itu melalui diskusi.

9. TGT (Team Game Tournament)

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT mirip dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tetapi bedanya hanya pada kuis yang digantikan dengan turnamen mingguan (Slavin, 1994). Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa-siswa saling berkompetisi dengan siswa dari kelompok lain agar dapat memberikan kontribusi poin bagi kelompoknya. Suatu prosedur tertentu digunakan untuk membuat permainan atau turnamen berjalan secara adil. Penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

10. Three-Step Interview (Wawancara Tiga Langkah)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe three-step interview (disebut juga three problem-solving) dilakukan 3 langkah untuk memecahkan masalah. Pada langkah pertama guru menyampaikan isu yang dapat memunculkan beragam opini, kemudian mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada seluruh siswa di kelas. Langkah kedua, siswa secara berpasangan bermain peran sebagai pewawancara dan orang yang diwawancarai. Kemudian, di langkah yang ketiga, setelah wawancara pertama dilakukan maka pasangan bertukar peran: pewawancara berperan sebagai orang yang diwawancarai dan sebaliknya orang yang tadi mewawancarai menjadi orang yang diwawancarai. Setelah semua pasangan telah bertukar peran, selanjutnya setiap pasangan dapat membagikan atau mempresentasikan hasil wawancara mereka kepada seluruh kelas secara bergiliran. Tipe model pembelajaran kooperatif ini (three-step interview) ini efektif untuk mengajarkan siswa problem solving (pemecahan masalah).

11. Three-Minute Review (Reviu Tiga Langkah)

Model pembelajaran kooperatif tipe three-step review efektif untuk digunakan saat guru berhenti pada saat-saat tertentu selama sebuah diskusi atau presentasi berlangsung, dan mengajak siswa mereviu apa yang telah mereka ungkapkan saat diskusi di dalam kelompok mereka. Siswa-siswa dalam kelompok-kelompok itu dapat bertanya untuk mengklarifikasi kepada anggota lainnya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anggota lain. Misalnya setelah diskusi tentang proses-proses kompleks yang terjadi di dalam tubuh manusia misalnya pencernaan makanan, siswa dapat membentuk kelompok-kelompok dan mereviu proses diskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengklarifikasi.

12. GI (Group Investigation)

Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Langkah-langkah pembelajaran pada model pemelajaran GI sebagai  berikut : 1) Guru  membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen, 2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan, 3) Guru  memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk memanggil  materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya, 4) Masing-masing kelompok membahas materi tugaas secara  kooperatif dalam kelompoknya, 5) Setelah selesai, masing-masing  kelompok yang diwakili ketua kelompok  atau salah  satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya, 6) Kelompok lain  dapat memberikan tanggapan  terhadap hasil pembahasannya, 7) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila  terjadi kesalahan  konsep dan memberikan kesimpulan, 8)Evaluasi.


13. Marry Go Round 

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Keliling Kelompok (Go Around) ini memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain dalam pemecahan suatu permasalahan. Pembelajaran kooperatif tipe keliling kelompok merupakan cara yang efektif untuk mengubah pola diskusi di dalam kelas yang akan mengaktifkan setiap anggota kelompok. Dimana penerapannya dimulai dari pertama sekali siswa membentuk kelompoknya masing-masing, kemudian masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk mempelajari materi yang akan dibahas. Sebelumnya guru telah mempersiapkan pertanyaan yang sesuai dengan indikator (satu buah karton dibuat satu pertanyaan) ditempel di dinding kelas (depan, samping, belakang) dengan jarak tertentu. Setiap kelompok berdiri di depan kertas kartonnya masing-masing, Guru menentukan waktu untuk memulai menulis, Siswa cukup mengisi satu jawaban dengan waktu yang ditentukan guru, Seterusnya tiap kelompok bergilir mengisi jawaban menurut arah jarum jam, dan begitu seterusnya. akhir semua kegiatan diadakan diskusi kelas dan tanya jawab.

14. Reciprocal Teaching (Pengajaran Timbal Balik)

Model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching (pengajaran timbal balik) dikembangkan oleh Brown & Paliscar (1982). Pengajaran timbal balik atau reciprocal teaching ini juga merupakan sebuah model pembelajaran kooperatif yang meminta siswa untuk membentuk pasangan-pasangan saat berpartisipasi dalam sebuah dialog (percakapan atau diskusi) mengenai sebuah teks (bahan bacaan). Setiap anggota pasangan akanbergantian membaca teks dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menerima dan memperoleh umpan balik (feedback). Model pembelajaran tipe reciprocal teaching ini memungkinkan siswa untuk melatih dan menggunakan teknik-teknik metakognitif seperti mengklarifikasi, bertanya, memprediksi, dan menyimpulkan. Model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching ini dikembangkan atas dasar bahwa siswa dapat belajar secara efektif dari siswa lainnya. Baca artikel yang lebih rinci tentang model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching (pengajaran timbal balik).

15. CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)

Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading composition) adalah sebuah model pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan keterampilan-keterampilan berbahasa lainnya baik pada jenjang pendidikan tinggi maupun jenjang dasar. Pada tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini siswa tidak hanya mendapat kesempatan belajar melalui presentasi langsung oleh guru tentang keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi (naskah). CIRC dikembangkan untuk menyokong pendekatan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran bahasa yang disebut “kelompok membaca berbasis keterampilan”. Pada model pembelajaran CIRC ini siswa berpasang-pasangan di dalam kelompoknya. Ketika guru sedang membantu sebuah kelompok-membaca (reading group), pasangan-pasangan saling mengajari satu sama lain bagaimana “membaca-bermakna” dan keterampilan menulis melalui teknik reciprocal (timbal balik). Mereka diminta untuk saling bantu untuk menunjukkan aktivitas pengembangan keterampilan dasar berbahasa (misalnya membaca bersuara (oral reading), menebak konteks bacaan, mengemukakan pertanyaan terkait bacaan, menyimpulkan, meringkas, menulis sebuah komposisi berdasarkan sebuah cerita, hingga merevisi sebuah komposisi). Setelah itu, buku kumpulan komposisi hasil kelompok dipublikasikan pada akhir proses pembelajaran. Semua kelompok (tim) kemudian diberikan penghargaan atas upaya mereka dalam belajar dan menyelesaikan tugas membaca dan menulis.

16. The Williams

Tipe model pembelajaran kooperatif The Williams mengajak siswa melakukan kolaborasi untuk menjawab sebuah pertanyaan besar yang merupakan sebuah tujuan pembelajaran. Pada model pembelajaran ini siswa dikelompok-kelompoknya secara heterogen seperti pada tipe STAD. Kemudian setiap kelompok diberikan pertanyaan yang berbeda-beda dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

17. TPS (Think Pairs Share)

Model pembelajaran kooperatif tipe TPS (think pairs share) mulanya dikembangkan oleh Frank T. Lyman (1981). Tipe model pembelajaran kooperatif ini memungkinkan setiap anggota pasangan siswa untuk berkontemplasi terhadap sebuah pertanyaan yang diajukan. Setelah diberikan waktu yang cukup mereka selanjutnya diminta untuk mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan tadi (hasil kontemplasi) dengan pasangannya masing-masing. Setelah diskusi dengan pasangan selesai, guru kemudian mengumpulkan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan tersebut dari seluruh kelas.

18. TPC (Think Pairs Check)

Model pembelajaran kooperatif tipe think pairs-check adalah modifikasi dari tipe think pairs share, di mana penekanan pembelajaran ada pada saat mereka diminta untuk saling cek jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan guru saat berada dalam pasangan.

19. TPW (Think Pairs Write)

Tipe model pembelajaran kooperatif TPW (Think Pairs Write) juga merupakan variasi dari model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pairs Share). Penekanan model pembelajaran kooperatif tipe ini adalah setelah mereka berpasangan, mereka diminta untuk menuliskan jawaban atau tanggapan terhadappertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif tipe TPW ini sangat cocok untuk pelajaran menulis.

20. Tea Party (Pesta Minum Teh)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe tea party, siswa membentuk dua lingkaran konsentris atau dua barisan di mana siswa saling berhadapan satu sama lain. Guru mengajukan sebuah pertanyaan (pada bidang mata pelajaran apa saja) dan kemudian siswa mendiskusikan jawabannya dengan siswa yang berhadapanan dengannya. Setelah satu menit, baris terluar atau lingkaran terluar bergerak searah jarum jamsehingga akan berhadapan dengan pasangan yang baru. Guru kemudian mengajukan pertanyaan kedua untuk mereka diskusikan. Langkah-langkah seperti ini terus dilanjutkan hingga guru selesai mengajukan 5 atau lebih pertanyaan untuk didiskusikan. Untuk sedikit variasi dapat pula  siswa diminta menuliskan pertanyaan-pertanyaan pada kartu-kartu untuk catatan nanti bila diadakan tes.

21. Write Around (Menulis Berputar)

Model pembelajaran kooperatif tipe write around ini cocok digunakan untuk menulis kreatif atau untuk menulis simpulan. Pertama-tama guru memberikan sebuah kalimat pembuka (contohnya: Bila kamu akan berulang tahun, maka kamu akan meminta hadiah berupa...). Mintalah semua siswa dalam setiap kelompok untuk menyelesaikan kalimat tersebut. Selanjutnya mereka ia menyerahkan kertas berisi tulisannya tersebut ke sebelah kanan, dan membaca kertas lain yang mereka terima setelah diserahkan oleh kelompok lain, kemudian menambahkan satu kalimat lagi. Setelah beberapa kali putaran, maka akan diperoleh 4 buah cerita atau tulisan (bila di kelas dibentuk 4 kelompok). Selanjutnya beri waktu bagi mereka untuk membuat sebuah kesimpulan dan atau mengedit bagian-bagian tertentu, kemudian membagi cerita atau simpulan itu dengan seluruh kelas. Write around adalah modifikasi dari model pembelajaran kooperatif go around.

22. Round Robin Brainstorming atau Rally Robin

Contoh pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Round Robin Brainstorming misalnya : berikan sebuah kategori (misalnya “nama-nama provinsi di Indonesia) untuk didiskusikan. Mintalah siswa bergantian untuk menyebutkan item-item yang termasuk ke dalam kategori tersebut.

23. LT (Learning Together)

Orang yang pertama kali mengembangkan jenis model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (Belajar Bersama) ini adalah David johnson dan Roger Johnson di Universitas Minnesota pada tahun 1999. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, siswa dibentuk oleh 4 – 5 orang siswa yang heterogen untuk mengerjakan sebuah lembar tugas. Setiap kelompok hanya diberikan satu lembar kerja. Mereka kemudian diberikan pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Pada model pembelajaran Kooperatif dengan variasi seperti Learning Together ini, setiap kelompok diarahkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan untuk membangun kekompakan kelompok terlebih dahulu dan diskusi tentang bagaimana sebaiknya mereka bekerjasama dalam kelompok.

24. Student Team Learning (STL - Kelompok Belajar Siswa)

Model pembelajaran kooperatif tipe student team learning ini dikembangkan di John Hopkins University – Amerika Serikat. Lebih dari separuh penelitian tentang pembelajaran kooperatif di sana menggunakan student team learning. Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif yang satu ini sama saja dengan model pembelajaran kooperatif yang lain yaitu adanya ide dasar bahwa siswa harus bekerjasama dan turut bertanggungjawab terhadap pembelajaran siswa lainnya yang merupakan anggota kelompoknya. Pada tipe STL ini penekanannya adalah bahwa setiap kelompok harus belajar sebagai sebuah tim. Ada 3 konsep sentral pada model pembelajaran kooperatif tipe STL ini, yaitu: (1) penghargaan terhadap kelompok; (2) akuntabilitas individual; (3) kesempatan yang sama untuk memperoleh kesuksesan. Pada sebuah kelas yang menerapkan model pembelajaran ini, setiap kelompok dapat memperoleh penghargaan apabila mereka berhasil melampaui ktiteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Akuntabilitas individual bermakna bahwa kesuksesan sebuah kelompok bergantung pada pembelajaran yang dilakukan oleh setiap individu anggotanya. Pada model pembelajaran tipe STL, setiap siswa baik dari kelompok atas, menengah, atau bawah dapat memberikan kontribusi yang sama bagi kesuksesan kelompoknya, karena skor mereka dihitung berdasarkan skor peningkatan dari pembelajaran mereka sebelumnya.

25. Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif two stay two stray ini sebenarnya dapat dibuat variasinya, yaitu berkaitan dengan jumlah siswa yang tinggal di kelompoknya dan yang berpencar ke kelompok lain. Misalnya: (1) one stay three stray (satu tinggal tiga berpencar); dan (2) three stay one stray (tiga tinggal satu berpencar). Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan (1990). Dengan struktur kelompok kooperatif seperti tipe two stay two stray ini dapat memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain.

Demikianlah 25 contoh model pembelajaran kooperatif untuk guru, semoga bermanfaat, dan salam Acakidul!!!

Wednesday, 23 October 2013

Sejarah Hari Guru/PGRI di Indonesia

Sebagai Bangsa yang baik kita harus  tau sejarah, dan untuk kalian sobat batara raya media yang mengaku Guru kalian harus tau sejarah ini.
Sejarah Hari Guru Indonesia 25 November 1945

PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.
Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Sejalan dengan keadaan itu maka disamping PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”
Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Namun, setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya , PGI kembali berkiprah. Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Repub-lik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tangan bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan  yakni Mempertahan-kan dan menyempurnakan Republik Indonesia, mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan, dan membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Harapan Besar PGRI

Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.
Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.
Akan tetapi di Indonesia, Hari Guru bukan merupakan hari libur nasional sehingga sekolah, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Hari Guru lebih banyak diperingati di sekolah-sekolah dengan cara mengadakan berbagai acara dan kegiatan sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih terhadap guru di Indonesia.
Tentu ada sebuah harapan besar di hari ulang tahun guru ini. Harapan besar itu adalah bersatunya para pendidik dalam satu wadah organisasi yang bernama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Suka atau tidak suka PGRI adalah salah satu organisasi pendidik terbesar yang diakui pemerintah, dan hari kelahiran PGRI kita peringati sebagai hari guru.
Mudah-mudahan para guru selalu mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. “Tidak ada guru, tidak ada pendidikan, tidak ada pendidikan mustahil ada proses pembangunan”. Hanya dengan sentuhan guru yang profesional, bermartabat, dan ditauladani, maka anak-anak bangsa akan menerima proses pembelajaran yang mendidik dan bermutu. Ada sebuah kalimat hikmah, “man yazra’ wa huwa yahsud”, artinya siapa yang menanam, dialah yang akan memanen. Jika kita menginginkan kebaikan bagi diri kita, maka mulailah dari diri kita untuk menebarkan kebaikan kepada orang lain. Dalam makna lain siapa yang menanam padi, dia akan memanen padi pula. Bahkan rumput pun akan tumbuh disekitar padi itu. Namun, siapa yang menanam rumput, jangan harap ada padi yang bisa tumbuh.
Oleh karena itu guru harus meningkat-kan customer service bagi anak didiknya. Karena jasa-jasa guru akan terpatri dan guru akan selalu hidup dalam setiap kenangan dan langkah kehidupan anak didiknya, sebagaimana sering dilantunkan peserta didik dalam lagu Hymne Guru.
Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Selamat Hari Guru Nasional dan Sukses untuk kita semua.
*Dikutip dari:Ganesha

Monday, 21 October 2013

Cara Cek SK Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2013 Terbaru

Salam Acakidul!!!! http://acakidul.blogspot.com/
BAPAK DAN IBU GURU YANG TERHORMAT,Ada kabar gembira buat Anda yang telah bersertifikat Pendidik, SK Pembayaran Tunjangan Profesi untuk pencairan Tahun 2013 telah terbit. Penerbitan SK Pembayaran Tunjangan Profesi Guru tahun 2013 ini didasarkan pada kelengkapan data guru bersertifikat pendidik di aplikasi dapodik dan pengajuan manual ke dinas pendidikan dan kebudayaan.

Bagi Anda yang ingin mengetahui apakah SK Pembayaran Tunjangan Profesi anda sudah terbit atau belum silahkan lihat di http://223.27.144.195:8000/index.php (catatan : akhir-akhir ini, web ini susah sekali diakses, mungkin karena terlalu ramainya jumlah pengunjung. saran saya coba browsing pada tengah malam atau dinihari saat pengunjung sepi).


Untuk memastikan apakah SK Pembayaran Tunjangan Profesi tahun 2013 Anda sudah terbit dan tidak bermasalah, silakan menghubungi Dinas Pendidikan Kab/Kota di mana Anda bertugas.

Untuk melakukan pengecekan apakah SK sudah cetak apa belum, caranya sebagai berikut: 

1. Masuk ke link Direktorat P2TK Dikdas. Kalau berhasil maka anda akan dibawa masuk ke laman seperti gambar di bawah ini:




2. Login dengan menggunakan NUPTK Anda dengan menggunakan password seperti pada cek verifikasi data guru, yaitu tanggal lahir dengan format YYYMMDD. Misalkan kelahiran anda adalah 12 Desember 1965, maka passwordnya adalah 19651212.






3. Jika Anda berhasil login, maka dapat diketahui apakah SKTP Anda sudah cetak atau belum seperti gambar di bawah ini.





Data yang ditampilkan pada halaman web ini tidak dapat dijadikan dasar acuan untuk proses pembayaran tunjangan dan data sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan.Proses pembayaran tunjangan mengacu pada SK cetak yang dikirim ke pengelola masing-masing tunjangan. Jika SKTP anda sudah cetak, pencairan tunjangan sertifikasi tinggal menunggu waktu. Jadi bersyukurlah dengan rezeki yang akan diterima dengan tidak melupakan jasa operator sekolah yang mungkin belum pernah merasakan tunjangan profesi sebagaimana yang Anda alami.


Demikian informasi Cara Cek Online SK Tunjangan Profesi SKTP Guru 2013 ini. Perlu juga saya informasikan bahwa saat ini server Direktorat P2TK Dikdas dalam kondisi down sehingga kemungkinan besarnya Anda kesulitan untuk membuka situs tersebut. Untuk server alternatif silahkan meluncur DISINI atau ke link Daftar Penerima SKTP. Saran saya cobalah akses pada tengah malam dimana jumlah user sudah berkurang dan kemungkinan semua alamat server yang saya berikan bisa dibuka.

Thursday, 17 October 2013

Beasiswa Unggulan, Bantu Pendidikan Bibit Unggul Generasi Bangsa

Acakidul.blogspot.com -- Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di segala bidang, khususnya mutu pendidikan dan pengembangan potensi sumber daya daerah yang dinilai masih sangat rendah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencanangkan Program Beasiswa Unggulan tingkat Nasional dan Internasional sejak 2006 lalu. Pengertian unggulan di sini adalah keutamaan pada pengembangan sistem pembelajaran, prestasi calon peserta dan bidang studi yang dikembangkan di perguruan tinggi penyelenggara sehingga pemenuhan arti unggulan dapat salah satu, salah dua atau semuanya dari hal tersebut. 

Program Beasiswa Unggulan membawa misi untuk melahirkan insan terbaik bangsa yang memiliki pemahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas dan kredibilitas tinggi, berkepribadian, unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia berdaya saing global sehingga mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah masing-masing melalui prestasi putra-putri terbaiknya dalam dunia pendidikan.

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) Kemdikbud, Ananto Kusuma Seta mengatakan, setidaknya ada tiga kriteria harus dimiliki pelamar Beasiswa Unggulan. 
"Pertama, tentu si calon penerima punya potensi untuk menjadi orang unggul. Kedua, apakah sudah diterima di perguruan tinggi. Ketiga, kami berlakukan tes psikologi. Karena, bisa jadi, setelah dites anak ini ternyata bermasalah dan kemungkinan kuliahnya tidak selesai," jelasnya.
Pemberian Beasiswa Unggulan memang mensyaratkan pelamar harus terlebih dahulu diterima di perguruan tinggi tempatnya ingin menuntut ilmu, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sementara bentuk beasiswa yang dapat dipilih si pelamar bermacam-macam. 

Peserta program Beasiswa Unggulan yang lolos seleksi, baik di perguruan tinggi penyelenggara maupun dari Sekretariat Beasiswa Unggulan, akan menerima beasiswa dalam bentuk salah satu dan/atau kombinasi dari beragam bentuk beasiswa tersebut. Beberapa bentuk Beasiswa Unggulan itu antara lain berbentuk biaya hidup, biaya pendidikan, biaya buku, biaya penelitian, biaya publikasi ilmiah, tunjangan prestasi, tunjangan kreativitas, dan bantuan beasiswa bagi peneliti, penulis, pencipta, seniman, wartawan, olahragawan dan tokoh. 
Pada penyelenggaraan program Beasiswa Unggulan dibutuhkan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, industri dan masyarakat. Dengan demikian, pendanaan untuk pelaksanaan program tersebut diperlukan pola tersendiri. Pendanaan beasiswa yang bersumber dari dana APBN dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Tidak selalu seratus persen Beasiswa Unggulan di tempat kami itu berasal dari uang kementerian. Kita bekerja sama dengan beberapa bank. Contohnya Bank BNI, Bank CIMB Niaga. Itu namanya Beasiswa Unggulan CIMB Niaga, Beasiswa Unggulan BRI," ujar Ananta.
Sesuai amanat pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, pendanaan Beasiswa Unggulan di samping dari Pemerintah Pusat juga ada peran serta dari pemerintah daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta pihak-pihak lain dalam bentuk hibah. Hibah yang dimaksud diperoleh dari negara sahabat, badan internasional, yayasan dalam dan luar negeri, keuntungan dari perusahaan milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta nasional serta multinasional yang bersifat tidak mengikat dan disisihkan serta dijalankan untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR). 

Ananto menambahkan, jika dalam seleksi ditemukan adanya kesamaan nilai di antara pelamar Beasiswa Unggulan, maka Kemdikbud akan melihat latar belakang ekonominya. Prioritas diberikan kepada pelamar dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, dengan tujuan untuk memutus rantai kemiskinan. 
Ardian Widiarto, seorang penerima Beasiswa Unggulan mengatakan, Program Beasiswa Unggulan sangat membantunya menempuh dan menyelesaikan pendidikan S2 – Magister Akuntansi di Universitas Sebelas Maret. 
"Dengan kondisi orang tua saya petani dan saya sendiri belum bekerja, kami merasa sangat terbantu dengan adanya Program Beasiswa Unggulan terutama dalam hal biaya pendidikan. Pengalaman dan pengetahuan baru pun saya dapatkan, semoga berguna bagi saya pribadi dan tentu saja bagi bangsa dan negara Indonesia. Semoga Program Beasiswa Unggulan terus ada dan pemerintah memunculkan program lain yangsejenis demi mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Ardian. (DM)
Salam Acakidul!!! Acakidul.blogspot.com

Master Soal Tes Penerimaan CPNS Dibuka - Acakidul



Salam Acakidul!!! - Pelaksanaan ujian tulis atau tes kompetensi dasar (TKD) rekrutmen CPNS baru semakin dekat. Jadwal resmi yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) menyebutkan TKD dilaksanakan pada 3 November mendatang.
Menpan-RB Azwar Abubakar menuturkan, seluruh peserta ujian CPNS tidak boleh meremehkan soal yang akan diujikan. ’’Khusus bagi pelamar kelompok tenaga honorer kategori dua (K2) juga diminta tak meremehkan,” katanya.

Azwar menuturkan, scoring atau penilaian hasil ujian pelamar honorer itu tetap dari soal ujian yang dikerjakan. Bukan dari lama mereka mengabdi sebagai tenaga honorer.
Saat ini, Kemenpan-RB memperkirakan jumlah tenaga honorer K2 di seluruh instansi mencapai 500 ribu orang. Tetapi untuk tahun ini, kuota pengangkatannya hanya sekitar sepertiganya atau 150 ribu formasi.

Azwar berharap tenaga honorer mempersiapkan diri menghadapi ujian sejak dini. Dia mengatakan, pengalaman tahun lalu banyak sekali soal ujian yang mengecoh peserta ujian. Sehingga para peserta ujian TKD mendapatkan nilai di bawah passing grade atau ambang batas kelulusan.
Materi ujian tulis TKD yang akan diujikan terdiri wawasan kebangsaan, inteligensia umum, dan karakteristik pribadi.
Saat ini muncul tudingan bahwa pemerintah sengaja mempersulit pengangkatan tenaga honorer K2. Pengangkatan ini berbeda jauh dengan tenaga honorer kategori satu (K1) yang diangkat langsung menjadi CPNS tanpa tes. Namun, Azwar menampiknya. Dia menyebut skema pengangkatan honorer K2 dengan ujian tulis ini sudah seadil-adilnya.
’’Siapa yang berhak ya diangkat menjadi CPNS. Tetapi yang tidak, ya tidak diangkat,” katanya. Keputusan pengangkatan melalui ujian tulis itu diambil karena jumlah tenaga honorer K2 sangat banyak. Kondisi itu terjadi karena instansi selama ini seenaknya merekrut pegawai tanpa melalui prosedur rekrutmen CPNS resmi.

Di bagian lain, setelah menunggu lama, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung akhirnya mendapat kepastian untuk menggandakan master soal buat para peserta tes.

Kepala BKD Lampung Syarif Anwar menuturkan, sore ini tim dari Lembaga Sandi Negara datang ke Lampung. Selanjutnya, Hari ini (17/10), tim menuju Bank Mandiri cabang W.R. Supratman, Telukbetung, tempat master soal tersimpan.

Sebelum menjemput master soal, ujar Syarif, tim akan brifing dahulu di ruang rapat Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang. Brifing tersebut akan diikuti tim gabungan Pemprov Lampung yang selama ini mengawal jalannya proses perekrutan CPNSD. Seperti perwakilan Polda Lampung, Satpol PP, Inspektorat, BPKP, hingga Ombudsman.

’’Brifingnya saya rasa tidak lama. Sebab, kita beserta tim Lembaga Sandi Negara akan langsung membawa master soal ke percetakan. Di mana, master soal tidak bisa dibuka kalau bukan oleh Lembaga Sandi Negara,” terang Syarif kemarin.

Dilanjutkan, meski soal sudah akan dicetak, BKD belum dapat memastikan berapa jumlah lembaran yang akan tercetak. Pasalnya hingga kemarin, BKD belum dapat menutup batas verifikasi berkas lamaran yang ada. Menurut Syarif, data total pelamar secara final baru diketahui pada 18 Oktober.

’’Ya, 18 Oktober adalah batas waktu terakhir yang diberikan kepada BKD kabupaten/kota dalam mengumpulkan verifikasi data final ke BKD provinsi,” ujarnya yang juga menerangkan untuk LJK sendiri akan didistribusikan pemerintah pusat dalam rentang 20-25 Oktober.

Salam Acakidul!!!! Acakidul.blogspot.com

Saturday, 5 October 2013

Cara Download Aplikasi Dapodik 2013


Assalamu'alaikum rekan Acakidul. Launching halaman 
Informasi Dapodikdas 2013 di http://118.98.166.59bersamaan diluncurkannya aplikasi dapodik 2013. Aplikasi dapodik 2013 sebenarnya sudah dipersiapkan sejak lama, bahkan pelatihan dan sosialisasi bagi operator dapodik sudah dilakukan sejak bulan Juli 2013. Di kalangan terbatas, aplikasi dapodik 2013 sudah diperkenalkan dengan merilis aplikasi dapodik 2013 versi beta yang belum disempurnakan.



Aplikasi Dapodik 2013 yang resmi dan akan digunakan sebagai aplikasi pendataan pendidikan dasar tahun 2013/2014 adalah Installer Dapodikdas v 2.0 (build 0210130120). Jadi bagi para pemangku kepentingan pendataan pendidikan dasar, khususnya para operator dapodik harus memahami dan mempelajari terlebih dahulu aplikasi dapodik 2013. Karena aplikasi dapodik 2013 sangat berbeda dengan aplikasi dapodik sebelumnya.

Hal yang perlu dilakukan sebagai langkah awal adalah mendownload aplikasi dapodikdas 2013. Bagaimana cara mendownload aplikasi pendataan 2013 dan dimana tempat mendownload aplikasi pendataan pendidikan tahun 2013.

Untuk mendownload aplikasi terbaru dapodik 2013 caranya sebagai berikut....

Kunjungi http://118.98.166.59/, akan menuju halaman Informasi Dapodik...


kemudian pilih menu Download, atau bisa anda langsung ke alamat http://118.98.166.59/laman/unduh....


Kemudian pada Aplikasi klik Installer Dapodikdas v 2.0 (build 0210130120)
dan klik Simpan Berkas.  Besar File 27,8 MB

Tunggu beberapa saat sehingga semua file dapat disimpan. Setelah selesai mendownload Installer Dapodikdas 2013, lalu lanjutkan download Prefill Database. Namun untuk mendownload data prefill ini harus memasukkan Kode Registrasi Sekolah masing-masing. Ingat Kode Registrasi untuk Dapodikdas 2013 akan diberikan oleh Dinas Kabupaten/Kota masing-masing, bukan kode resgitrasi lama aplikasi dapodik 2012. Seandainya sekolah belum mempunyai kode registrasi harap menunggu kemungkinan saat ini masih dalam proses distribusi.

Demikianlah informasi cara download aplikasi dapodik 2013, sebelum menggunakan aplikasi dapodikdas 2013 ada baiknya baca dulu Hal yang Perlu Sebelum Menginstall Aplikasi Dapodik 2013 semoga bermanfaat, dan Salam Acakidul.